Dalam suatu pemahaman yang sederhana, sistem informasi dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.
Sistem informasi dibedakan menjadi dua, yaitu
a. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
b. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
1. Pengertian
Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan
dukungan informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari
berbagai tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para
pengguna dari berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai: Sistem
Informasi Manajemen.
Sistem
informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu:
-
pemrosesan (processing),
-
keluaran (output)
Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data) baik yang diperoleh dari dalam maupun dari ;ingkungan sekitar organisasi..
Pemerosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memilik arti.
Keluaran dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak pihak yang akan digunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback) yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.
Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data) baik yang diperoleh dari dalam maupun dari ;ingkungan sekitar organisasi..
Pemerosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memilik arti.
Keluaran dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak pihak yang akan digunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback) yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.
2. Perhatian terhadap Manajemen lnformasi
Terdapat dua alasan utama mengapa terdapat perhatian yang besar
terhadap manajemen informasi, yaitu meningkatnya kompleksitas kegiatan organisasi tata kelola
pemerintahan dan meningkatnya kemampuan
komputer. Selanjutnya, dengan tersedianya informasi yang berkualitas, tentunya
juga mendorong manajer untuk meningkatkan kemampuan
kompetitif (competitive advantage) organisasi yang dikelolanya.
Pemakai sistem informasi manajemen pun kini tahu bagaiman menggunakan komputer dan memandang komputer bukan sebagai sesuatu yang spesial lagi, tetapi sudah merupakan suatu kebutuhan seperti halnya mesin photocopy, telepon, atau filling cabinet.
Pemakai sistem informasi manajemen pun kini tahu bagaiman menggunakan komputer dan memandang komputer bukan sebagai sesuatu yang spesial lagi, tetapi sudah merupakan suatu kebutuhan seperti halnya mesin photocopy, telepon, atau filling cabinet.
3. Pengguna Sistem Informasi Manajemen
Sebagai pengguna sistem
informasi manajemen, tingkatan manajemen ini dapat diklasifikasikan ke dalam
tiga tingkatan yaitu:
a. Manajer tingkat perencanaan stratejik (strategic planning);
merupakan
manajer tingkat atas, seperti para jajaran Menteri, para eselon I, di mana keputusan-keputusan yang dibuatnya
berkenaan dengan perencanaan stratejik yang meliputi proses
evaluasi lingkungan luar organisasi, penetapan tujuan organisasi,
dan penentuan strategi organisasi.
b. Manajer tingkat pengendalian manajemen (management
control);
yang
dikenal juga dengan istilah manajer tingkat menengah, mempunyai tanggung jawab
untuk menjabarkan rencana stratejik yang sudah ditetapkan ke dalam
pelaksanaannya dan meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan tercapai. Termasuk dalam kelompok
ini misalnya adalah Pejabat Eselon II, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Dinas, dan Eselon III,
Kepala Bagian/Bidang.
c. Manajer tingkat pengendalian operasi (operational control)
merupakan manajer tingkat bawah misalnya eselon IV dan V, bertanggung jawab
melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan oleh manajer tingkat menengah, yang
terwujud dalam operasi/kegiatan organisasi.
4. Tujuan Mempelajari Sistem Informasi Manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah
sebagai berikut:
1.
Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi
para pemakai, tanpa mengharuskan adanya
prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan
keterampilan dalam
memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan
proses perencanaan yang efektif.
4.
Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan
pendukung sistem
informasi.
5. Menetapkan
investasi yang akan diarahkan pada sistem
informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi
ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki
produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan
pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem
informasi untuk mengolah
transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan
pendapatan sebagai
salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek
nasabah dan
membuat berbagai laporan rekening koran
dan
transaksi yang terjadi.
10. Membantu
dalam Pengambilan Keputusan.
Sebuah sistem keputusan, yaitu
model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka.
Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari
masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil
keputusan dianggap:
a. Mengetahui
semua perangkat alternatif dan semua akibat atau
hasilnya masing-masing
b. Memiliki metode (aturan, hubungan,
dan sebagainya) yang
memungkinkan dia membuat urutan
kepentingan semua
alternatif.
c. Memilih alternatif yang
memaksimalkan sesuatu, misalnya laba,
volume penjualan, atau kegunaan.
Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup.
Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan.
Lanjutan tentang Sistem Informasi, Silahkan klik "Sisitem Informasi Akuntansi (SIA)"
No comments:
Post a Comment