Friday, April 10, 2015

Sistem Informasi Manajemen (SIM)


Dalam suatu pemahaman yang sederhana, sistem informasi dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. 

Sistem informasi dibedakan menjadi dua, yaitu

a. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

b. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

  
Sistem Informasi Manajemen (SIM)




1. Pengertian


Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai: Sistem Informasi Manajemen.


Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu:



- aktivitas masukan (input),



- pemrosesan (processing),



- keluaran (output)

Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data) baik yang diperoleh dari dalam maupun dari ;ingkungan sekitar organisasi..  


Pemerosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memilik arti. 

Keluaran dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak pihak yang akan digunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback) yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.




2. Perhatian terhadap Manajemen lnformasi



Terdapat dua alasan utama mengapa terdapat perhatian yang besar terhadap manajemen informasi, yaitu meningkatnya kompleksitas kegiatan organisasi tata kelola pemerintahan dan meningkatnya kemampuan komputer. Selanjutnya, dengan tersedianya informasi yang berkualitas, tentunya juga mendorong manajer untuk meningkatkan kemampuan kompetitif (competitive advantage) organisasi yang dikelolanya.

Pemakai sistem informasi manajemen pun kini tahu bagaiman menggunakan komputer dan memandang komputer bukan sebagai sesuatu yang spesial lagi, tetapi sudah merupakan suatu kebutuhan seperti halnya mesin photocopy, telepon, atau filling cabinet.


 

3. Pengguna Sistem Informasi Manajemen



Sebagai pengguna sistem informasi manajemen, tingkatan manajemen ini dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tingkatan  yaitu:
 



a.  Manajer tingkat perencanaan stratejik (strategic planning);
     merupakan manajer tingkat atas, seperti para jajaran Menteri,  
     para eselon I, di mana keputusan-keputusan yang dibuatnya 
     berkenaan dengan perencanaan stratejik yang meliputi proses 
     evaluasi lingkungan luar organisasi, penetapan tujuan organisasi, 
     dan penentuan strategi organisasi.





b. Manajer tingkat pengendalian manajemen (management 
    control);

yang dikenal juga dengan istilah manajer tingkat menengah, mempunyai tanggung jawab untuk menjabarkan rencana stratejik yang sudah ditetapkan ke dalam pelaksanaannya dan meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan tercapai. Termasuk dalam kelompok ini misalnya adalah Pejabat Eselon II, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Dinas, dan Eselon III, Kepala Bagian/Bidang.


c. Manajer tingkat pengendalian operasi (operational control)

merupakan manajer tingkat bawah misalnya eselon IV dan V, bertanggung jawab melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan oleh manajer tingkat menengah, yang terwujud dalam operasi/kegiatan organisasi.

 

4. Tujuan Mempelajari Sistem Informasi Manajemen


Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.

Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.



Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut: 

   1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu     dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya 
       prantara sistem informasi.



   2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam 

       memanfaatkan sistem informasi secara kritis.



   3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif. 



   4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan  

       pendukung sistem informasi.


   5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem 
       informasi.

   6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi 
       ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.

   7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan 
       pemeliharaan sistem.

   8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah 
       transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan    
       pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

   9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek 
       nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan 
       transaksi yang terjadi.

 10. Membantu dalam Pengambilan Keputusan.




Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:

   

   a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau 
       hasilnya masing-masing


   b. Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang  
       memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua 
       alternatif.


  c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, 
      volume penjualan, atau kegunaan.

Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup.
 
Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. 


  
maaf ya atas ketidakrapian postingan!! 
Lanjutan tentang Sistem Informasi, Silahkan klik "Sisitem Informasi Akuntansi (SIA)"


No comments:

Post a Comment